Sabtu, 20 Oktober 2018

Manajemen Pemasaran Global

       Assalamu alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh..
       Salam sejahtera untuk kita semua


Dalam blog ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana berjalannya bisnis perternakan sapi milik saya dan keluarga yang sudah berjalan lebih dari 30tahun. Dan dalam bab ini akan dianalisis berupa 7P (Product, promotion, place, price, people, process, dan  physical evidence) Mari kita simak:


(Product) Produk
Produk yang saya tawarkan berupa ternak sapi potong sebagai produk utama, jenis sapi yang tersedia adalah sapi bali, sapi madura dan sapi limousin. Kualitas sapi menjadi sasaran utama dalam penjualan. Pada saat pengadaan sapi, kualitas sapi harus benar-benar diperhatikan, saya biasa mendapatkan sapi berasal dari Kendari dan sekitarnya, karena sudah langganan. Saat pembelian proses yang harus dilakukan seperti mengambil sampel darah, pengukuran tinggi badan serta pengukuran berat badan, begitupun saat penjualan dilakukan penimbangan berat badan dan kemudian penentuan harga. Saya juga mengeluarkan produk sampingan berupa pupuk organik kompos.

(Promotion) Promosi
Saya biasa menggunakan cara mulut kemulut (word of mouth promotion). Karena penjualan lebih sering dilakukan ke saudara dan kerabat-kerabat terdekat, ini dilakukan agar pengiriman tidak terlalu jauh untuk lebih efektif dan efisien dalam mengatur penjualan, yaitu maksimal jarak 15km. Saya belum mencoba memanfaatkan kekuatan media sosial dalam hal promosi karena pasar di media sosial sangat besar, dan untuk menghindari dapat pembeli yang lokasinya jauh dari kandang. Namun saat musim lebaran tiba, biasanya saya meningkatkan intensitas promosi seperti pembuatan baliho, brosur dan lain sebagainya.

(Place) Tempat
Lokasi kandang bertempat di daerah pemukiman, atau yang beralamat di gang sejahtera, jalan Pondok Gede Raya no.29 Jatiwaringin, Pondok Gede, transaksi jual beli dilakukan di tempat atau pembeli datang secara langsung. Namun saat musim lebaran saya biayanya bekerja sama dengan pak RT hingga RW yang berada di Pondok Gede untuk membuka kandang dadakan di lapangan keluharan, juga pelaku usaha rental mobil yang saya tawarkan bekerja sama untuk menyewa lapaknya agar dijadikan kandang dadakan. Hal ini saya lakukan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya pada musim lebaran.

(Price) Harga
Harga yang saya tawarkan tergantung situasi dan kondisi, seperti harga pada saat musim lebaran berbeda dengan harga normal, juga harga ditentukan dari banyaknya ketersediaan sapi, belum tentu sapi limousin lebih mahal dari sapi yang lain dan begitu juga sebaliknya, kalau sapi limousin jumlahnya lebih sedikit, maka harga akan dinaikkan, ini  juga berlaku untuk sapi lain. Selain itu harga juga bergantung dari siapa yang beli, kuantitas yang dibeli, dan frekuensi pembelian si konsumen. Saya juga terkadang melakukan penentuan harga sapi dengan cara ditimbang atau nama lainnya jogrogan, ini sudah tidak asing di kalangan para penjual sapi, caranya adalah dengan menentukan harga sapi secara timbangan, baik ditimbang secara individu maupun secara borongan misal 1 truk ditimbang sekaligus. Prinsipnya sapi dihargai berdasarkan berat badannya.

(People) SDM
Orang yang memiliki peran besar dalam bisnis ini adalah ayah saya sendiri, beserta adiknya, atau paman saya. Mereka juga telah mengajarkan banyak hal kepada saya yang mungkin di masa depan akan mengolah bisnis ini. Tidak diragukan lagi pengalaman mereka dari merawat sapi hingga mencari pelanggan. Mereka memiliki keahlian tingkat tinggi seperti halnya pemilihan tempat pengambilan pakan rumput yang sesuai musimnya, pengobatan sapi yang kena penyakit tertentu, melakukan nego dalam transaksi yang alot, hingga merebut hati konsumen dari kompetitornya. Ada lagi seorang yang berjasa dalam merawat sapi-sapi beserta kandangnya, yaitu Pak Haji Maswan yang bertempat tinggal di Tapos, Depok. Beliau berperan besar dalam hal jual-beli sapi di perusahaan ini, salah satu kemampuan beliau yaitu, saking lamanya beliau menekuni bidang ini, sebelum sapi itu ditimbang beliau sudah bisa menaksir berat sapi tersebut, dan hasilnya tidak berbeda jauh, hanya berbeda 5-10 kilogram, luar biasa. Lalu ada lagi beberapa pekerja sebagai pemotong sapi dan kurir untuk mengantar sapi pesanan.

(Process) Proses
Proses pembelian masih menggunakan cara tradisional, yaitu pembeli datang ke lokasi kandang, melihat-lihat, menaksir harga, menimbang berat sapi, tawar-menawar sampai deal. Namun jika memang sudah langganan, seperti rumah makan yang memerlukan daging sapi untuk bahan bakunya, biasanya akan dikirim 2-3 kali seminggu, ayah saya akan menyuruh beberapa karyawan untuk mengirim beberapa ekor sapi, dan proses tawar-menawarnya via telepon. Ada juga langganan yang untuk dijual lagi, untuk cara ini biasanya sapi dikirim hingga 30 ekor, nanti pelunasannya sesuai jumlah sapi yang terjual, jika tidak terjual hanya bayar ongkos kiri bolak-balik saja.

(Physical Evidence) Bukti Fisik
Kebersihan kandanglah yang selalu menjadi perhatian para pembeli, ketika mereka datang dan melihat kandang dalam keadaan bersih tentu akan membuat mereka nyaman, dan bisa lebih berlama-lama untuk memilih sapi yang akan dibeli, pengiriman yang cepat juga menjadi prioritas sebab kita tak pernah tau kepentingan setiap pembeli terhadap sapi tersebut. Hal kecil lain yang diperhatikan adalah akses mobil yang mudah, kelembaban kandang, sorotan sinar matahari yang cukup dan saluran air yang lancar. Sehingga jika ada beberapa ahli yang datang ke kandang maka akan membuat mereka terkesan.
.
.
Terima Kasih, Wassalamu'alaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar